Jumat, 22 Maret 2013

Penyambutan Tim Ekspedisi NKRI di Bandara Halu Oleo

          Pergeseran peserta ekspedisi NKRI gelombang pertama pada hari kamis, 7 Maret 2013, dilepas dengan upacara pemberangkatan dipimpin Wadanjen Kopassus,  di Bandara Husein Bandung. Sejumlah dua buah Hercules telah disiapkan untuk membawa tim dari 3 sub korwil, yakni Sub korwil Gowa, Tanah Toraja (Sulawesi Selatan) dan Sub korwil Kolaka (Sulawesi Tenggara).Setelah sebelumnya menghantarkan tim ekspedisi Subkorwil Gowa dan Tanah Toraja di Makassar , Tim Sub korwil Kolaka pun masih harus melanjutkan menempuh durasi 1 jam lagi perjalanan ke Kendari.

Setibanya di Bandara Haluoleo Kendari, kami menerima sambutan yang luar biasa dari pemerintah daerah. Sebelum memasuki ruangan kami disuguhi tarian Mondotambe yang telah menjadi tradisi penyambutan tamu penting di tanah Sulawesi Tenggara, tarian ini mempunyai gerakan yang indah diiringi dengan tabuhan musik tradisional.

Penyambutan Tim Ekspedisi oleh Gubernur Sulawesi Tenggara
Tim Ekspedisi disambut tarian mondotambe
 Keramahtamahan selanjutnya pun dilanjutkan dengan dengan kata sambutan dari Bapak Nur Alim, sebagai Gubernur Sulawesi Tenggara dan Bapak Fadillah selaku Komandan Korem Sulawesi Tenggara, beserta  kata pengantar selaku penanggung jawab dari tim Ekspedisi, yaitu Bapak Kolonel Nyoman yang mewakili tim Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi Sub Korwil Kolaka. Tim melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan yakni Kotis Ekspedisi di Desa Watalara, Kecamatan Baula, Kabupaten Kolaka yang dapat ditempuh selama 5 jam dari kota Kendari. 
Photo bersama sebelum pemberangkatan ke Poskotis
Persiapan pemberangkatan menuju Poskotis
salah satu kendaraan tim ekspedisi mengalami pecah ban
Sambutan untuk tim ekspedisi belum usai, setibanya di lokasi kami di sambut oleh warga setempat dan sejumlah perwakilan pejabat daerah. Tak berlama dengan kata sambutan dan makan malam, seusai penerimaan, kami pun dihibur dengan tarian Malulo modern yang diiringi dengan alat musik elekton. Tarian malulo sudah menjadi tradisi di masyarakat setempat yang biasanya diikuti oleh muda-mudi untuk mencari jodoh, kegiatan berlangsung hingga tengah malam. Seusai acara kami pun beristirahat di tenda yang telah disiapkan oleh tim daerah untuk dapat melanjutkan kegiatan esok hari.